Cara mudah mengisi daya baterai tanam handphone menggunakan charger desktop
Baterai handphone yang memiliki daya sangat kosong akan sulit dicharge melalui charger handphone secara normal seperti biasanya.
Walaupun handphone dibiarkan terhubung ke charger selama mungkin, tetap saja dia tidak akan menunjukkan tanda-tanda pengisian baterai.
Apalagi jika itu baterai jenis tanam atau unremovable battery seperti yang terjadi pada baterai Xiaomi Redmi 6a yang digunakan pada praktik ini di mana handphonenya tidak mau hidup ketika tombol power ditekan.
Sebagai gantinya, hanya lampu led menyala putih berkedip bahkan dicharge pun tidak menunjukkan pengisian daya.
Kondisi seperti ini memang akan menimbulkan praduga bahwa handphone mati total atau bahkan ada kerusakan pada hardware padahal sebenarnya dia hanya kehabisan baterai.
Sehingga apabila kondisi seperti ini dialami oleh pengguna handphone awam dan membawanya ke tempat perbaikan handphone atau tukang service maka para teknisi lah yang mendapatkan keuntungan besar.
Maka dari itu, sangat perlu kiranya untuk kita memiliki desktop charger sebagai alat untuk mengecek kondisi baterai kita.
Sedangkan untuk cara mengisi daya atau charging baterai tanam itu sendiri, aLezof punya trik yang sangat mudah untuk dilakukan.
Jika kita melihat tutorial di Youtube atau di situs lain, untuk mengisi daya baterai tanam handphone menggunakan charger desktop ini rata-rata dilakukan dengan cara membongkar penutup protektor baterai untuk kemudian menghubungkan lempengan penghubung body baterai ke desktop charger.
Atau ada juga yang menyolder kabel ke pin baterai supaya dapat dihubungkan ke desktop charger.
Pada cara aLezof, kita tidak perlu melakukan hal-hal tersebut. Bahkan cara ini juga tidak akan berpotensi merusak komponen baterai yang lain.
Baik, untuk melakukannya, sediakan alat-alat seperti di bawah ini.
1. Desktop charger
Gunakan desktop charger seperti yang aLezof gunakan yang dapat dilihat di gambar di mana itu memiliki layar kecil sebagai penunjuk tingkat daya baterai.
Inipun tidak perlu menentukan polaritas negatif dan positif yang artinya boleh dibolak-balik.
2. Dua buah kabel jepit buaya atau kabel serabut bekas
Dua kabel jepit buaya umumnya terdiri dari warna merah dan hitam sebagai penanda polaritas negatif dan positif.
Namun dalam kasus ini, warna kabel boleh sama karena kita tidak perlu menentukan polaritas.
Dan seandainya tak ada maka kita boleh menggunakan kabel serabut bekas kabel USB.
Akan tetapi untuk praktik menggunakan kabel serabut bekas USB, silakan sesuaikan dengan kreatifitas masing-masing karena di sini aLezof menggunakan kabel jepit buaya.
3. Jarum
Boleh jarum jahit ataupun jarum pentul dan atau peniti, yang penting itu memiliki ujung yang kecil.
4. Lakban
Lakban yang dibutuhkan hanya sedikit sebagai perekat sementara saja sehingga untuk jenisnya bebas.
Sementara itu, untuk ilustrasi praktiknya boleh dilihat pada gambar pertama di atas.
Sedangkan mengenai baterai, boleh dilepas dari handphone ataupun tidak. Namun yang pasti, sesuaikan saja dengan kenyamanan karena biasanya baterai tanam itu agak sulit dilepas.
Dan untuk cara melakukannya boleh disimak di bawah ini.
1. Jepitkan masing-masing dari salah satu ujung kabel jepit buaya ke desktop charger, dan masing-masing dari ujung satunya lagi menjepit jarum.
Pada praktik ini aLezof menggunakan kabel jepit buaya dan kabel multitester karena jarumnya ditempelkan di kabel multitester untuk keperluan lain.
2. Tempelkan jarum yang tersambung pada kabel ke masing-masing pin pada soket baterai.
Untuk pin soket baterai itu sendiri boleh dilihat pada gambar di bawah ini.
Soket baterai tanam biasanya memiliki 4 pin utama yang bentuknya agak lebar saling berhadapan antara depan dan belakang, namun hanya ada dua kutub saja yaitu negatif dan positif sehingga tidak perlu pusing dalam menentukannya di mana kedua pin di sebelah kiri memiliki kutub yang sama, begitupun dengan kedua pin di sebelah kanan.
Jadi seperti ini, seandainya pin kiri depan merupakan kutub positif maka pin kiri belakang juga sama, dan berlaku untuk pin sebelah kanan.
Ketika menempelkan jarum, tidak harus menyentuh kedua pin, satu pin bagian depan juga boleh.
Hal yang terpenting yaitu layar penunjuk pada desktop charger menyala atau setidaknya menunjukkan logo baterai jika itu sangat kosong.
3. Apabila sudah seperti itu maka pertahankan posisinya untuk kemudian ditempeli lakban agar posisinya tetap.
4. Ketika tangan dilepas, pasti sambungan akan terlepas juga. Ini wajar.
Dan untuk kembali menghubungkannya, kita memerlukan pemberat di atasnya. Gunakan bahan yang tidak terlalu berat, yang penting baterai terhubung.
5. Apabila sudah okay, hubungkan charger desktop ke sumber listrik dan lihat layar penunjuk, pasti bar penunjuk baterai berjalan yang menandakan bahwa baterai sedang diisi.
Selesai, jika baterai sudah tampak terisi satu bar di layar desktop charger maka lepas saja sambungannya untuk kemudian dicharge secara normal di handphone menggunakan charger.
© aLezof
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar kamu akan dimoderasi terlebih dahulu, jadi mohon bersabar ya..